Jumat, 10 Juni 2022

3.2.a.10. Aksi Nyata - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 

3.2.a.10. Aksi Nyata - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 

ABDUL QODIR, S.Pd.I

CGP ANGKATAN 4

UPTD SDN 1 MALANGSARI KEC. BANGODUA KAB. INDRAMAYU

 

SINTESIS BERBAGAI MATERI

Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan seorang yang memiliki kemampuan untuk mengenali ,menggali,menganalisis,dan memetakan potensi sumber daya atau aset utama daerah,atau sekolahnya dengan pendekatan berbasis asset (asset based thinking), selanjutnya memanfaatkan dan memberdayakan aset-aset tersebut seoptimal mungkin untuk mewujudkan perubahan pembelajaran yang berpihak pada murid.  pengelolaan sumber daya yang tepat dan optimal tersebut akan memaksimalkan peran dan fungsi dari setiap sumber daya sehingga proses pembelajaran murid lebih berkualitas.Hal ini selaras dengan filosofi KHD bahwa pendidikan harus berpihak pada murid dengan memenuhi kebutuhan murid dan mengembangkan potensinya.

PEMIMPIN PEMBELAJARAN.

1.   Sebagai seorang pemimpin pembelajaran baik dikelas maupun disekolah ,kita harus mampu memimpin disaat pelaksanaan pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar kelas.

2.   Tujuannya diharapkan guru dapat memimpin siswa sesuai dengan fungsi kepemimpinan yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

3.   Seorang guru harus memahami model-model kepemimpinan yang baik,karena proses pembelajaran yang baik ditentukan salah satunya dengan gaya model kepemimpinan guru dalam proses pembelajaran dikelas.

  IMPLEMENTASI DALAM KELAS,WARGA SEKOLAH DAN MASYARAKAT SEKITAR            

1. Implementasi pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber dengan menggunakan pendekatan ABCB (Asset Based Community Development)

2.  Menyusun prakarsa perubahan dengan menggunakan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran,   Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi)

 

 

 

HUBUNGAN PENGELOLAAN YANG TEPAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN  DAN MURID MENJADI BERKUALITAS.

1. Sekolah sebagai ekosistem pendidikan dimana terdapat bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup)

2. Suasana lingkungan yang menyenangkan adalah prioritas untuk murid nyaman dalam belajar.

Faktor-faktor biotik yang ada disekolah adalah kepala sekolah, guru, murid, orang tua murid, komite sekolah dan masyarakat sekitar dilingkungan sekolah.

Faktor-faktor abiotik yang berperan aktif dalam menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran

Faktor abiotik yang ada diekosistem sekolah antara lain keuangan,sarana dan prasarana.

Dalam pengeloaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan yaitu:

1.      Pendekatan berbasis kekurangan atau masalah (deficit based thinking)

Pendekatan ini akan memusatkan kita pada kekurangan,segala sesuatu akan terlihat negatif.kita harus bisa mengatasi masalah yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang akan diraih.Semakin  lama secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang terbiasa merasa tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat menjadikan kitabuta terhadap potensi dan peluangyang ada disekitar.

2.      Pendekatan berbasis aset (asset based thinking)

Pendekatan ini adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr.kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal piositif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir ,kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja danapa yang menjadi inspirasi,yang menjadi kekuatan atau potensi yang positif.

PEMETAAN TUJUH ASET YANG ADA DI UPTD SDN 1 MALANGSARI

1.      MODAL MANUSIA.

Seluruh warga sekolah diantaranya yaitu, kepala sekolah, guru, murid, wali murid, pengawas sekolah komite dan masyarakat.

2.      MODAL SOSIAL

Komunitas yang ada disekitar  komunitas praktisi, PGRI, KKG PAI, KKGO, Puskesmas, Perangkat desa, karang taruna, humas dan alumni sekolah.

3.      MODAL FISIK

Gedung sekolah, perpustakaan, sumber air, selokan,toilet, TPA sampah, gudang, kantin, koperasi, rumah dinas, uks, tempat parkir,  infrastruktur (wifi, lektop, printer dan instalasi listrik)

4.      MODAL LINGKUNGAN

Halaman sekolah, kebun, pohon pisang ,pohon mangga dan taman.

5.      MODAL FINANSIAL

DANA BOS, Tabungan sekolah, koperasi sekolah, PIP, Gerpak (Gerakan infak), gaji guru, penjualan hasil panen buah mangga.

6.      MODAL POLITIK

Pemerintahan daerah, DISDIK, KWKBP, DEPAG, layanan kesehatan, PDAM, BANK, PLN, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, kantor pajak dan desa.

7.      MODAL AGAMA DAN BUDAYA

AGAMA : Kegiatan PHBI (MAULUDAN, RAJABAN, PESANTREN PINTAR, IMTIHAN AKHIRUSANAH,

BUDAYA : MUNJUNGAN ,MAPAG SRI.

KAITAN MATERI SATU DENGAN MATERI LAINNYA SELAMA MENGIKUTI PELATIHAN GURU PENGGERAK.

Modul satu tentang tujuan pendidikan dari KHD, yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia atupun sebagai anggota masyarakat.

Modul dua tentang pembelajaran berdisferensiasi PSE (pembelajaran sosial dan ekonomi)  yang mengacu pada kerangka CASEL.PSE  berbasis penelitian ini bertujuan untuk mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang terkoordinasi secara lebih baik antara berbagai pihak komunitas sekolah.

Modul ini juga membahas coaching sebagai cara untuk berinteraksi dan membangun ekosistem yang baik dalam menunjang pencapaian tujuan melalui penggalian potensi yang dimiliki

Modul tiga membahas konsep pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran,CGP diharapkan dapat mengambil keputusan berdasarkanpengetahuan yang telah dipelajaritentang berbagai paradigma,prinsip dan pengambilan dan pengujiankeputusan pada konteks disekolah dengan mulai merancang tindakan.Modul ini juga membahas tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dimana CGP diharapkan mampu menganalisi aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efesien,merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolah dengan menggunakan pendekatan komunitas yang berbasis aset.merancang program kecil menggunakan hasil pemetaan kekuatan atau aset yang telah dilakukanmenunjukan sikap aktif ,terbuka,kritis dan kreatif, dalam upaya pengelolaan sumber daya.

HUBUNGAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN MODUL 3.2

·         Sebelum mengikuti proses  pembelajaran modul 3.2:

Saya belum mampu mengelola dan memanfaatkan aset -aset sumber daya yang ada disekolah secar efektif dan efesien.

·         Sesudah  mengikuti proses pembelajaran modul 3.2:

Saya mulai menggunakan aset-aset sumber daya lebih efektif dan efesien,untuk meningkatkan belajar dan meningkatkan rencana aksi yang sudah diprogramkan dan saya gali hal-hal positif yang ada untuk mencapai kesuksesan.

Pengelolaan sumber daya yang tepat oleh pemimpin pembelajaran akan memberikan dampak positif bagi kualitas belajar murid.Sebagai contoh ,sekolah yang memiliki sumber belajar dan sarana prasaran terbatas  mampu menghasilkan murid yang berprestasi dan unggul karena memiliki guru yang dapat memanfaatkan lingkungan sebagai  sumber belajar yang potensial.

Kemampuan pemimpin pembelajaran dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki sekolah,selaras dengan pemikiran Ki hadjar Dewantara tentang pendidikan yang menyebutkan tentang adanya kekuatan kodrat alam dan kodrat zaman.

Harapan saya:

Setelah mempelajari modul ini ,dengan adanya perubahan mindset maka akan menjadi guru yang  mampu menuntun siswa, lebih kreatif mengelola emosi, memenuhi kebutuhan siswa yang beragam dan memiliki skill coaching serta mampu melakukan pemetaan aset dan kekuatan baik yang dimiliki diri sendiri ataupun oleh sekolah. Untuk dapat menentukan ekosistem belajar wellbeing sehingga terwujud pemeblajaran yang berpihak pada murid dengan merdeka belajar da akan terciftanya profil pelajar pancasila.

 

TAHAP PERUBAHAN YANG AKAN DILAKUKAN.

Menggunakan tahapan BAGJA.

- Buat pertanyaan utama

- Ambil pelajaran

- Gali mimpi

- Jabarkan rencana

- Atur eksekusi

 PRAKARSA PERUBAHAN.

Prakarsa perubahan

pertanyaan

Daftar tindakan/riset/penyelidikan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban

 

B-uat pertanyaan(Devine)

 

 

 

Apa yang kita miliki untuk membuat kelas menjadi lebih menyenangkan?

-melakukan pemetaan aset yang berpihak pada murid

A-mbil pelajaran (Discover)

Apa manfaat jika kelas kita terasa nyaman dan asri?

-membuat murid semangat sekolah,dan betah belajar dikelas sehingga prestasi meningkat.

   G-ali mimpi (Dream)

Bagian kelas yang mana yang akan diubah ,dan bagaimana kita mengubahnya?

-menampung dan mendengar pilihan murid dengan melakukan pemetaan kebutuhan murid.

 

J-abarkan rencana(Desain)

Apa yang dilakukan kelas menjadi nyaman dan menyenangkan ?

-Merancang suasana kelas yang membuat murid senang .

-merancang kegiatan pembelajaran yang berdisferensiasi.

A-tur eksekusi (Deliver)

Kapan dan siapa yang akan terlibat dalam perubahan dan bagaimana nanti kita merawatnya?

Bagaimana perasaan kita jika kelasnya lebih nyaman dan asri,apa yang akan kitamlakukan selanjutnya?

-melaksanakan kegiatan segera dalam rencana tersebut.

-Adanya dukungan guru,murid,kepala sekolah dan rekan sejawat.dukungan yang dibutuhkan adalah oleh semua pihak yang ada disekolah.

 

 

Rabu, 04 Mei 2022

3.1.a.9 Blog Rangkuman Koneksi Antar Materi

Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pengambilan keputusan merupakan cara yang akan memiliki pengaruh besar dalam proses dan berjalannya sebuah organisasi/sekolah, maka dalam modul ini CGP diminta untuk melaksanakan refleksi terhadap materi-materi pada modul yang sudah dipelajari dalam bentuk koneksi antar materi. Beberapa pertanyaan yang dapat membantu untuk menjabarkan keterkaitan antar modul berdasarkan refleksi CGP adalah seperti di bawah ini.

Bagaimana pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Menurut saya pengaruh pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka terhadap sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran adalah ketika guru mampu menyadari bahwa dalam lingkungan sekolah sering kali kita dihadapkan pada berbagai dilema etika dan bujukan moral. Berdasarkan keradaan tersebutlah maka guru harus memiliki kompetensi dan peran sesuai dengan filosofi Pratap Triloka dari Ki Hadjar Dewantara dengan cara menjadi sosok yang dapat menjadi teladan yang positif, motivator, fasilitator dan mampu membentuk karakter positif kepada murid untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Dalam pengambilan keputusan guru juga dapat menggunakan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Menurut saya bahwa nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan berpengaruh pada prinsip-prinsip yang akan kita ambil nantinya dalam pengujian dan pengambilan keputusan. Pada proses pengambilan keputusan, kita mengenal tiga prinsip yang meliputi: Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan tentunya berkaitan dengan nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita. Guru dalam memberikan pelayanan dan pembelajaran juga harus memiliki rasa empati terhadap murid agar murid memiliki rasa terbuka dan berminat terhadap pembelajaran yang kita berikan, hal ini merupakan salah satu prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking).

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Menurut saya mengenai kaitannya antara pengambilan keputusan dengan kegiatan coaching sangat efektif, karena dengan mempelajari materi coaching kita dapat mempelajari cara berkomunikasi yang memberdayakan (asertif), teknik mindfullnes, dan coaching model TIRTA. Artinya, dengan kemampuan dalam menerapkan coaching untuk membantu memecahkan permasalahan yang dialami oleh murid atau komunitas praktisi di sekolah merupakan cara dalam pengambilan keputusan ketika dihadapkan pada dilema etika dan bujukan moral. Selain itu dalam pengambilan keputusan juga menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan bersama murid atau komunitas praktisi di sekolah.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Menurut saya bahwa dasar pengambilan keputusan adalah nilai-nilai kebajikan yang tidak bertentangan dengan dilema etika atau bujukan moral. Dalam proses mengelola aspek sosial dan emosional dalam pengambilan keputusan maka diperlukan teknik mindfullnes atau kesadaran penuh, hadir sepenuhnya dalam masalah yang dialami dan mampu memahami tujuan pembelajaran sosial emosional. Ketika guru mampu menerapkan mindfullnes yang didalamnya juga terdapat nilai-nilai kebajikan, maka dalam pengambilan keputusan akan berdasarkan nilai-nilai yang dimilikinya.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Menurut saya sebagai seorang pendidik tentunya kita akan dihadapkan pada situasi dilema etika atau bujukan moral di lingkungan sekolah. Penanganan masalah pada studi kasus yang telah di sediakan memberikan contoh dan praktik secara langsung merupakan masalah yang sering kita jumpai di sekolah baik yang dialami oleh murid maupun guru dalam proses berinteraksi di sekolah. Adanya teknik 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan akan memberikan rambu-rambu dalam penyelesaian dilema etika atau bujukan moral yang dihadapi.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman.

Menurut saya dalam pengambilan keputusan memiliki arti yang penting bagi berkembangkan sebuah organisasi atau satuan pendidikan. Pada pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap organisasi atau lembaga ke arah yang lebih baik, berkembang dan mampu mewujudkan visi dan misi yang telah disusun. Namun jika dalam pengambilan keputusan terjadi kesalahan, maka akan berdampak buruk bagi organisasi atau lembaga tersebut, sehingga dalam melakukan pengambilan keputusan harus berpedoman pada paradigma, prinsip dan 9 langkah dalam proses pengujian dan pengambilan keputusan.

7. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Menurut saya perubahan tidak dapat dibangun secara singkat, namun ada proses yang harus dilalui dan dikerjakan agar terwujud. Perlu adanya sosialisasi dan komunikasi secara persuasif secara terus-menerus agar lingkungan yang masih menggunakan paradigma lama akan memiliki pemahaman baru dan mampu beradaptasi dengan adanya perubahan. Pengambilan keputusan atas adanya perubahan maka perlu dilakukan dari hal kecil agar menjadi kebiasaan dan budaya positif dalam lingkungan tersebut. Dengan berdasarkan pada visi dan misi serta tujuan sekolah, maka akan mencapai perubahan yang dapat diterima oleh lingkungan atau warga sekolah.

8. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Menurut saya hal itu memiliki pengaruh, karena kita sebagai pemimpin pembelajaran tentunya sudah memahami pokok-pokok atas perubahan yang salah satunya pembelajaran berpihak pada murid, sehingga seorang pemimpin pembelajaran dalam melakukan pengambilan keputusan mampu memfasilitasi dan memerdekakan murid dalam proses pembelajaran di sekolah.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Menurut saya, sebagai seorang guru yang selalu memberikan bantuan pembelajaran dan pelayanan konseling kepada murid akan selalu memperhatikan rencana jangka panjang yang akan dihadapi seorang murid ketika terjun ke masyarakat, sehingga guru harus menjadi motivator, coach dan pengaruh yang baik kepada murid agar mampu beradaptasi dan memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan.

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat diambil dari modul yang sudah saya pelajar ini dan kaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah bahwa sebagai guru yang merupakan pemimpin pembelajaran bagi murid dan komunitas praktisi di lingkungan sekolah maka diharapkan mampu memiliki sikap among berdasarkan Pratap Triloka yang dapat membantu murid dalam tumbuh kembang dan menjadi modelling bagi lingkungannya. Selain itu, kemampuan guru dalam pengambilan keputusan didasari oleh kemampuannya dalam melaksanakan coaching, sehingga pengambilan keputusan yang diperoleh memberikan dampak positif bagi murid dan sekolah.

Jumat, 14 Mei 2021

Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2

 

AKM (Asesmen Kompetensi Minimum)
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2




Modul Pendamping bagi Orang Tua

Berisi tips mendampingi anak ketika belajar, 

tip kegiatan literasi dan numerasi lain yang 

dapat dilakukan serta tabel organizer yang 

merangkum pembelajaran dalam satu minggu, 

memudahkan orang tua untuk menyiapkan 

keperluan dan strategi belajar anak dalam 

pembelajaran.


Unduh Modul Pendamping Orang Tua Jenjang SD

Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2
Tema 1 Subtema 1 s/d 4 Semester 1
Unduh dibawah ini :
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2
Tema 2 Subtema 1 s/d 4 Semester 1
Unduh dibawah ini :
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2
Tema 3 Subtema 1 s/d 4 Semester 1
Unduh dibawah ini :
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2
Tema 4 Subtema 1 s/d 4 Semester 1
Unduh dibawah ini :
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2
Tema 5 Subtema 1 s/d 4 Semester 1
Unduh dibawah ini :
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2
Tema 6 Subtema 1 s/d 4 Semester 2
Unduh dibawah ini :
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2
Tema 7 Subtema 1 s/d 4 Semester 2
Unduh dibawah ini :
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2
Tema 8 Subtema 1 s/d 4 Semester 2
Unduh dibawah ini :
Modul Pendamping Bagi Orang Tua Kelas 2
Tema 9 Subtema 1 s/d 4 Semester 2
Unduh dibawah ini :